Jumat, 23 September 2016

Fisiologi Penglihatan



Fisiologi Penglihatan
1.      Rodopsin (visual unggu) adalah pigmen yang terkandung dalam sel batang yang memiliki dua sub-unit.
a.      Retinal, disebut juga retinen atau retinaldehid, disintesis dari vitamin A. zat ini ada dalam dua bentuk isomer; sebuah 11-cis-retinal bengkok dan sebuah all-trans retinal lurus.
b.      Opsin atau skotopsin, adalah protein dalam ikatan kimia lemah dengan 11-cis-retinal.

2.      Pemutihan rodopsin darin unggu menjadi merah muda terjadi saat cahaya masuk ke retina. Cahaya menyebabkan 11-cis-retinal yang berkaitan dengan opsin berubah bentuk menjadi  bentuk all-trans, sehingga bentuk tersebut terlepas dari opsin.
a.      Pemisahan opsin dan retinal memicu potensial saraf dalam sel batang (reseptor), yang menyebabkan stimulasi sel-sel bipolar dan ganglion retina. Stimulasi ini ditransmisi ke otak melalui saraf optik.
b.      Tidak seperti membrane sel saraf lainnya, saluran Na + pada membran sel batang akan terbuka jika tidak ada stimulasi (cahaya). Dengan demikian, dalam gelap, aliran masuk Na+ akan mengakibatkan depolarisasi dan pelepasan transmiter inhibitorik. Neuron bipolar dan sel ganglion tidaknterstimulasi.
c.       Jika sel batang stimulasi oleh cahaya, pelepasan Ca++  dari dalam sel batang menyebabkan saluran Na+ menutup.  Karena konduksi Na+ menurun, maka bagian sel menjadi semakin negatif. Atau hiperpolarisasi. Pelepasan transmiter inhibitorik berkurang dan sel-sel bipolar berdepolarisasi.
d.      Potensial aksi terjadi akibat hiperpolarisasi membrane bukan akibat depolarisasi membran.
3.      Resintesis rodopsin terjadi dalam gelap, yaitu saat semua all-trans retinal diubah kembali menjadi 11-cis-retinal dan berikatan dengan opsin. Reaksi ini membutuhkan energi dan enzim.
4.      Sel batang berfungsi dalam intensitas cahaya rendah karenanya reaksi ptihan hanya membutuhkan sedikit cahaya.
5.      Adaptasi terhadap gelap dan terang adalah penyesuaian penglihatan secara otomatis terhadap intensitas cahaya yang memasuki nretina saat bergerak dari tempat gelap ke tempat terang atau sebaliknya.
a.    Waktu yang dibutuhkan untuk adaptasi terhadap kegelapan (kemampuan melihat dalam cahaya redup) sebagian ditentukan dari waktu yang dibutuhkan untuk meresintesis dan mengumpulkan cadangan rodopsin.
b.    Dalam cahaya terang, semua rodopsin yang akan terurai dengan cepat dan hanya tersisa    sedikit untuk membentuk potensial aksi dalam sel batang; mata disebut beradaptasi terhadap terang. Waktu yang dibutuhkan untuk adaptasi terang dari cahaya remang   adalah sekitar 20 menit.
c.     Sintesis rodopsin dan iodopsin (pigmen pada sel kerucut) membutuhkan vitamin A suatu   prekursor untuk retinal.
d.    Kekurangan asupan vitamin A dapat menyebabkan abnormalitas penglihatan akbat            degenerasi sel batang dan kerucut.
1)      Rabun senja, suatu kondisi yang sensitivitasnya terhadap cahaya ber24rang, biasanya terjadi pada tahap awal defisiensi vitamin A. Hal ini paling jelas terlihat pada malam hari ketika hanya ada sedikit cahaya untuk penglihatan yang adekuat.
2)      Defisiensi vitamin A berkepanjangan juga mempengaruhi sel kerucut. Pengobatan dengan vitamin A dapat mengembalikan fungsi retinal jika sel batang dan sel kerucut belum rusak.
3)      Vitamin B juga berperan penting untuk mendukung fungsi sempurna retina dan semua jaringan saraf.
e.       Adaptasi terhadap gelap dan terang juga melibatkan refleks pupilaris, untuk menentukan banyak sedikitnya cahaya yang memasuki bagian interior mata.
6.      Penglihatan warna
a.    Setiap mata mengandung 6 sampai 7 juta sel kerucut bipolar yang bertanggung jawab untuk kejelasan pandangan dan penglihatan warna.
b.   Sel kerucut mengandung iodopsin, yaitu retinal yang terikat pada opsin yang berada dengan opsin dalam sel batang.
c.    Iodopsin ini bisa saja bersifat sensitif-biru, sensitif-merah, ata4 sensitif-hijau, sehingga setiap sel kerucutb memiliki sensitivitas selektif untuk membedakan warna.
d.   Proses dekomposisi pigmen dalam sel batang untuk membentuk potensial aksi juga terjadi dalam sel kerucut. Karena pigmen iodopsin tidak merespons dalam cahaya yang redup, maka sel kerucut hanya dapat berfungsi dalam cahaya yang terang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar